Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh meminta perguruan tinggi
untuk membuat sistem yang baik dalam proses seleksi penerima program
Bidik Misi. Menurutnya, data siswa miskin dapat diintegrasikan mulai
dari jenjang sekolah dasar.
“Kuncinya di SD karena data kami intregasikan dari SD. Ketika dia
menerima beasiswa di SD dan memegang nomor induk maka itu bisa digunakan
untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya,” kata Nuh, Selasa (27/3/2012),
di Jakarta.
Seperti diberitakan, menyusul akan dihapusnya jalur ujian tulis pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
2013, pemerintah menyiapkan jalur khusus bagi siswa miskin melalui
program Bidik Misi. Kuota Bidik Misi tahun ini dinaikkan dari 30 ribu
menjadi 40 ribu penerima.
Bidik Misi sendiri merupakan kesempatan khusus untuk mereka yang
tergolong tidak mampu. Meskipun sifatnya hanya satu kali kesempatan,
namun probabilitas diterimanya lebih tinggi ketimbang jalur umum.
Ketika siswa bersangkutan mendaftar dan verifikasi datanya sesuai, maka pemerintah akan menjamin siswa tersebut diterima.
“Kami buat jalur khusus untuk mereka yang ekonominya terbatas.
Membandingkannya bukan berapa kali mereka mengikuti jalur umum,
melainkan berapa probabilitas untuk diterima. Nilai kesempatannya jauh
lebih tinggi,” cetusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar