SELAMAT DATANG DIBLOGGER SD NEGERI 1 METRO TIMUR SELAMAT DATANG DIBLOGGER SD NEGERI 1 METRO TIMUR

Gelombang Elektromagnetik Jaringan

Elektromagnetik dari kata "Elektro" dan "Magnetik yang berarti gelombang yang terdiri dari Energi Listrik dan Energi Magnet yang memancar dengan sumber Muatan yang bergerak bolak balik. Sistem kerja elektromagnetik merambat dengan sistem tangan kanan manusia yaitu arah jari keatas adalah Medan Listrik, arah telapak tangan adalah Medan Magnet, dan arah jempol adalah arah rambat vektor gelombang.

Seperti kita ketahui bahwa gelombang elektromagnetik mempunyai cepat rambat yang relatif sehingga memiliki waktu yang relatif. Cepat rambat gelombang elektromagnetik yaitu 3 x 10^8 m/s dimana memiliki energi E= mc^2 dengan massa sebagai massa muatan.

Sifat dari gelombang elektromagnetik yaitu gelombang yang berbentuk bukit lembah dengan medan magnet dan medan listrik yang saling tegak lurus.

Cahaya Tampak merupakan salah satu gelombang elektromagnetik yang dapat terlihat secara langsung oleh mata manusia dimana cepat rambatnya 3x10^8 m/s. Cahaya tampak dapat digunakan sebagai media transmisi muatan listrik sebagai contoh pada fiber optik...,,cahaya dapat juga menghasilkan listrik dengan penyinaran suatu logam dengan frekuensi cahaya lebih tinggi dari logam sehingga elektron pada salah satu keping logam akan keluar dan menabrak keping logam yang lain sehingga terjadi aliran listrik pada logam lain.

Lalu bagaimana mengubah media transmisi kabel menjadi media transmisi melalui gelombang elektromagnetik pada pembangkit listrik....,,lalu bagaimana juga gelombang elektromagnetik alamiah di bumi bisa diubah atau di konversi menjadi muatan listrik berfrekuensi tinggi....,,Bagaimana agar setiap jaringan listrik yang akan ditransmisikan ke setiap rumah2 penduduk tanpa melalui kabel atau dengan melalui gelombang elektromagnetik tertentu sehingga energi listrik dapat dipancarkan dari berbagai wilayah dengan jangkauan LAN, MAN, Bahkan WAN,,,silahkan di cek pada tulisan saya berikutnya.....

Gerakan Guru Menulis dan Launching Jurnal Klub Guru oleh Menkominfo

Ketrampilan menulis masih merupakan momok menakutkan bagi guru. Ratusan ribu guru tertahan di golongan IV A karena belum mampu menyusun karya tulis ilmiah (KTI) sebagai syarat naik ke IV B. Kondisi ini sangat memprihatinkan, apalagi akan diusulkan melalui Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, bahwa penulisan KTI akan dipersyaratkan pada kenaikan golongan dari III B menjadi III C.


Masalah lain adalah guru-guru yang sudah membuat KTI pun kesulitan memublikasikan karyanya karena keterbatasan jumlah jurnal ilmiah yang siap terbit secara berkala. Dengan mengikuti semiloka ini, lalu dilanjutkan dengan pelatihan secara intensif, dan pembimbingan dari pakar yang berkompeten, diharapkan guru bisa menyusun KTI dengan baik. Karya guru juga akan diterbitkan dalam Jurnal Ilmiah Klub Guru Indonesia yang disiapkan terbit dalam versi cetakan maupun online (jurnal elektronik).

Aktivitas yang akan dilakukan KGI dalam meningkatkan kemampuan membuat karya tulis ilmiah di kalangan guru terbagi menjadi 4 (empat) tahapan, yaitu:

(1) Seminar dan Lokakarya (29 November 2009):
Untuk memberikan wawasan yang lebih umum tentang pentingnya karya tulis ilmiah bagi guru, dan sekaligus arahan global bagaimana guru bisa menulis. Acara dijadwalkan berlangsung di Surabaya, dan Insya Alloh panitia akan mengundang Bapak Ir. Tifatul Sembiring (Menkominfo) sebagai keynote speaker. Jika tertarik mengikuti acara ini silakan mendaftarkan diri ke panitia. Informasi lengkapnya di website Klub Guru:
http://klubguru.com/2-view.php?subaction=showfull&id=1257989886&archive=&start_from=&ucat=3&

(2) Diklat Menulis KTI (Angkatan I, pada tanggal 12-13 Desember 2009)
Alumni peserta semiloka dibagi menjadi 40 orang perkelompok untuk mengikuti diklat secara intensif. Agar pelaksanaan diklat berlangsung optimal, maka seluruh peserta diwajibkan membawa laptop yang dilengkapi koneksi internet. (Jadwal lebih detail menyusul)

(3) Konsultasi / Bimbingan Online
Konsultasi dan bimbingan dilakukan secara online melalui email atau diskusi grup (mailing list), sehingga bisa menjangkau cakupan peserta dari beberapa kota secara cepat, mudah, dan murah. KGI akan membuat mailing list khusus untuk para penulis dan calon penulis Jurnal Klub Guru

(4) Penerbitan Jurnal Ilmiah Klub Guru Indonesia
Untuk memublikasikan karya tulis ilmiah yang sudah dihasilkan para guru dan telah dinyatakan memenuhi criteria oleh tim penyunting, diterbikan Jurnal Klub Guru, baik dalam bentuk cetakan maupun offline (Jurnal Elektronik KGI). Guru yang tertarik mengisi Jurnal Klub Guru, silakan kirimkan naskahnya via email: jurnal@klubguru.com. Ketentuan menulis bisa dilihat di: http://ejurnal.klubguru.com/

Melalui seluruh rankaian kegiatan ini diharapkan guru akan memiliki kemampuan membuat karya tulis ilmiah yang baik. Bukan semata dalam rangka memenuhi syarat kenaikan pangkat, tapi untuk tujuan yang lebih tinggi, yaitu meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru.

Setelah ini, kita berharap jangan lagi ada guru menjiplak karya tulis orang lain. Atau membayar sejumlah uang untuk membuat karya tulis.

Selamat belajar para guru. Salam kebangkitan guru Indonesia.

www.klubguru.com

MUNAS BKKMTKI: PT Harus Lakukan Revolusi Kurikulum

MUNAS BKKMTKI: PT Harus Lakukan Revolusi Kurikulum

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Perguruan tinggi (PT) penyelenggara program engineering di Indonesia perlu melakukan revolusi kurikulum untuk mendukung gerakan teknologi ramah lingkungan (green technology) guna menciptakan bumi yang lebih baik.

Sekretaris Jenderal terpilih, Randi Riwanto, mengatakan hal itu pada Musyawarah Nasional Badan Koordinasi Kegiatan Mahasiswa Teknik Kimia Indonesia (BKKMTKI) X di Balai Pelatihan Kesehatan Lampung, pekan lalu.

Randi mengatakan pada munas kali ini pihaknya telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk menyosialisasikan pentingnya teknologi ramah lingkungan dan bahaya global warming. "Kami telah menyelenggarakan seminar nasional tentang green technology, kunjungan ke dunia industri hingga aksi di Bundaran Gajah terkait isu tersebut," kata dia.

Menurut Randi, dalam mengampanyekan teknologi ramah lingkungan, tak hanya sekadar seminar dan aksi semata yang dilakukan, tetapi harus didukung penyesuaian kurikulum di tataran perguruan tinggi. Sebab, menurut dia, tenaga ahli dan teknologi yang ada di dunia industri saat ini merupakan hasil dari perguruan tinggi. "Persoalan ini harus diselesaikan dari hulu hingga hilir," ujarnya.

Sayangnya, menurut Randi, dari 58 perguruan tinggi yang memiliki jurusan teknik kimia di Indonesia kini, hanya segelintir dari mereka yang mulai mengarahkan kurikulumnya pada teknologi ramah lingkungan. "Padahal, dalam dunia engineering yang memfokuskan pada proses produksi, otomatis menghasilkan limbah. Untuk itu, perlu adanya pembelajaran mengenai pascaproduksi atau pengolahan limbah," kata dia.

Ia menambahkan pemerintah juga perlu menggalakkan perlombaan penciptaan teknologi sederhana ramah lingkungan di kalangan mahasiswa. Hal itu dimaksudkan agar sejak di bangku kuliah mereka telah terbiasa untuk berkreativitas melakukan riset dan menghasilkan teknologi ramah lingkungan.

"Tapi sayangnya, event seperti itu masih sangat minim karena kalah pamor dengan riset yang lebih didorong untuk ke arah bisnis," kata dia.

Sebagai Sekjen terpilih, ia memiliki program untuk menggalakkan mahasiswa teknik kimia dalam menghasilkan karya-karya ilmiah ramah lingkungan. Salah satu cara pemicu hal ini adalah dengan melakukan kunjungan secara rutin dan intens ke berbagai pabrik atau industri.

"Dengan demikian, akan terjadi sinkronisasi antara perguruan tinggi dan kalangan industri. Apalagi, dengan melihat secara langsung di pabrik, akan memudahkan mahasiswa dalam belajar," kata dia. n MG14/S-1

PENDIDIKAN

UJI KEMAMPUAN: Siswa SD Ikuti Lomba 'Spelling'

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unila yang tergabung di dalam Economics English Club (EEC) menggelar scrabble dan spelling bee competitions di Gedung B Fakultas Ekonomi, Sabtu (31-10). Kegiatan ini bertujuan memopulerkan bahasa Inggris di kalangan pelajar dan mahasiswa.

"Kemampuan berbahasa Inggris telah menjadi sesuatu yang penting di era informasi dan globalisasi saat ini. Seseorang harus menguasi bahasa Inggris jika ingin mendapatkan akses informasi secara luas," kata Ketua Umum EEC A. Radinal P. Sirat di sela-sela acara tersebut.

Menurut Radinal, lembaganya sejak tahun lalu telah menyelenggarakan kompetisi permainan olah kata dalam bahasa Inggris atau biasa disebut scrabbel di kalangan pelajar SMP, SMA, hingga mahasiswa. Bahkan, untuk merambah dunia anak, tahun ini panitia kegiatan turut melombakan kemampuan anak mengeja kata bahasa Inggris atau disebut perlombaan spelling bee, dengan tajuk SSC in zone 2009.

Pihaknya telah mengundang berbagai sekolah di Bandar Lampung untuk ikut berperan serta mengirimkan siswanya berkompetisi. "Dilihat dari jumlah peserta, tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Peningkatan terutama di kalangan pelajar SMA, pelajar SMP tetap, sedangkan peserta mahasiswa berkurang," kata dia.

Ketua Pelaksana Kegiatan Muhammad Reza Pratama mengatakan lomba spelling bee diikuti 19 siswa sekolah dasar dan lomba scrabble diikuti 54 grup atau 108 orang, satu grup terdiri dari dua peserta.

Reza mengatakan untuk perlombaan mengeja bahasa Inggris, pihaknya mendatangkan Miss Valery, juri dari Intensive English Course (IEC). Penilaian dilakukan berdasarkan keakuratan dan kecepatan anak melakukan pengejaan.

"Untuk spelling bee berlangsung sejak pagi hingga siang. Sedangkan lomba scrabble mengingat pesertanya cukup banyak, juara baru dapat ditentukan sore hari. Untuk semua jenis kompetisi, juara I mendapatkan hadiah uang Rp300 ribu, juara II Rp200 ribu, dan juara III Rp150 ribu, serta hadiah lainnya dari beberapa sponsor," kata dia. n MG14/S-1