MBE Mulai Menular di Semua Daerah
Program MBE mengembangkan model pendidikan yang lebih baik secara langsung di 20 sekolah binaan di kabupaten dan kota masing-masing, meliputi SD/MI dan SMP/MTs. Program tersebut bertujuan mengembangkan Manajemen Berbasis Sekolah, Peran Serta Masyarakat, dan meningkatkan mutu pembelajaran. Untuk menunjang program ini 12 fasilitator telah dilatih di setiap daerah.
Program MBE mengembangkan model pendidikan yang lebih baik secara langsung di 20 sekolah binaan di kabupaten dan kota masing-masing, meliputi SD/MI dan SMP/MTs. Program tersebut bertujuan mengembangkan Manajemen Berbasis Sekolah, Peran Serta Masyarakat, dan meningkatkan mutu pembelajaran. Untuk menunjang program ini 12 fasilitator telah dilatih di setiap daerah.
Model pembelajaran seperti ini sudah mulai menular ke lebih dari 900 sekolah di luar sekolah binaan MBE |
Setelah program berjalan selama satu tahun di lima daerah, yaitu Batang, Pati, Pacitan, Probolinggo, dan Banyuwangi setiap daerah sudah mulai mengem-bangkan program di sekolah lainnya. Penyebarlua -
san ini dilakukan di setiap daerah dengan biaya sendiri dan dibantu konsultan kami. Saat ini sudah menyebar ke lebih dari 900 sekolah non-binaan. Tidak hanya program sekolah yang dikembangkan lebih luas. Di Pacitan dan Batang pola pemetaan sekolah telah menjadi pola pengumpulan data rutin di semua kecamatan - untuk semua sekolah di Pacitan, dan untuk SMP dan SMA di Batang (lanjutan pada halaman 2).
san ini dilakukan di setiap daerah dengan biaya sendiri dan dibantu konsultan kami. Saat ini sudah menyebar ke lebih dari 900 sekolah non-binaan. Tidak hanya program sekolah yang dikembangkan lebih luas. Di Pacitan dan Batang pola pemetaan sekolah telah menjadi pola pengumpulan data rutin di semua kecamatan - untuk semua sekolah di Pacitan, dan untuk SMP dan SMA di Batang (lanjutan pada halaman 2).
Pondok Pesantren Belajar MBS dan PAKEM Karena banyak permintaan dari Pondok Pesantren di Probolinggo yang ingin tahu program MBE. Dinas Pendidikan telah melatih keempat pondok pesantren terbesar. Semua guru di pondok tersebut dilatih atas biaya sendiri dalam MBS dan PAKEM oleh tim fasilitator MBE. |
MBE Banyuwangi Sosialisasi Lewat Expo
Kabupaten Banyuwangi memiliki agenda tahunan dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan dan hari jadi Kabupaten Banyuwangi yaitu Pameran Pembangunan (Expo). Pada even ini semua instansi pemerintah dan swasta berpartisipasi. Even ini sangatlah penting sebagai momen untuk memperkenalkan sekaligus menyebarluaskan informasi keberadaan MBE Project khususnya di Banyuwangi. Pengunjung yang hadir dari semua kalangan masyarakat hingga pejabat daerah.
Kabupaten Banyuwangi memiliki agenda tahunan dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan dan hari jadi Kabupaten Banyuwangi yaitu Pameran Pembangunan (Expo). Pada even ini semua instansi pemerintah dan swasta berpartisipasi. Even ini sangatlah penting sebagai momen untuk memperkenalkan sekaligus menyebarluaskan informasi keberadaan MBE Project khususnya di Banyuwangi. Pengunjung yang hadir dari semua kalangan masyarakat hingga pejabat daerah.
Kiri: Bupati Banyuwangi, Ir. H. Samsul Hadi (memakai topi merah) sedang mencermati "SUARA MBE" di stand Dinas Pendidikan Kanan: Informasi tentang Program MBE di Banyuwangi EXPO |
MBE Menunjang Pelaksanaan KBK MBE baru melakukan dua kali pelatihan fasilitator daerah yaitu pertama pada bulan Agustus di Banyuwangi untuk lima daerah baru, dan kedua pada bulan September dan Oktober di Yogyakarta untuk semua daerah. Pelatihan ini banyak difokuskan pada pelaksanaan kurikulum baru, yaitu kurikulum berbasis kompetensi, misalnya guru-guru kelas awal (kelas 1 dan 2) dianjurkan untuk mengajar secara tematik dengan tidak membedakan antara mata pelajaran. Ini berarti siswa mengerjakan satu tema selama beberapa hari. Foto di sebelah kanan: guru kelas awal di Pelatihan Fasilitator Daerah mengujicobakan pendekatan tematik pada saat praktik mengajar. Bacalah lebih lanjut pada halaman 2. |
Pada saat pembukaan Expo pada tanggal 5 September 2004 MBE berkesempatan lebih mendekatkan diri dengan semua golongan terutama kalangan Pemerintah Daerah dan masyarakat umum. Expo ini digelar selama setengah bulan, dibuka langsung oleh Bupati Banyuwangi. Stand MBE bergabung dengan Dinas Pendidikan yang dimanfaatkan bersama oleh 3 sekolah secara bergiliran selang 5 hari.
Penandatanganan Nota Kesepakatan
RTI telah menandatangani nota kesepakatan dengan lima daerah yang baru masuk program MBE, yaitu, Kabupaten Banyumas, Kebumen dan Blitar, serta Kota Batu dan Madiun.
RTI telah menandatangani nota kesepakatan dengan lima daerah yang baru masuk program MBE, yaitu, Kabupaten Banyumas, Kebumen dan Blitar, serta Kota Batu dan Madiun.
Walikota Madiun,Bapak Kokok Raya, menandatangani nota kesepakatan dengan RTI |
Nota Kesepakatan ini berlaku sampai berakhirnya program MBE pada bulan Maret 2007, dan mencantumkan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka program MBE serta tanggung jawab kedua belah pihak. Diharapkan model yang dikembangkan melalui program MBE dapat disebarluaskan oleh pemerintah daerah sendiri.
Apa Yang Dikerjakan MBE?
Program MBE bekerja di 10 kabupaten dan kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk meningkatkan manajemen pendidikan dasar, serta mengembangkan model pendidikan yang baik di 20 sekolah SD/MI dan SMP/MTs di setiap daerah. Suara MBE ke-6 ini yang sudah berisi 16 halaman menceritakan inovasi di setiap daerah.
Program MBE bekerja di 10 kabupaten dan kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk meningkatkan manajemen pendidikan dasar, serta mengembangkan model pendidikan yang baik di 20 sekolah SD/MI dan SMP/MTs di setiap daerah. Suara MBE ke-6 ini yang sudah berisi 16 halaman menceritakan inovasi di setiap daerah.
SUMBER: http://pendidikan.net/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar